Nilai Tukar l Titik Keseimbangan Baru Ciptakan Pasokan dan Permintaan yang Seimbang
Setelah mengalami tekanan selama beberapa waktu, kurs rupiah kini bakal stabil di level 15.200 per dollar AS.
JAKARTA- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (19/10) mengatakan kurs rupiah saat ini berada di kisaran 15.200 per dollar AS merupakan level yang sesuai dengan mekanisme pasar, sehingga cenderung stabil. Relatif stabilnya nilai tukar di level tersebut karena pasokan (supply) dan permintaan (demand) berjalan dengan seimbang, sehingga mekanisme pasar berjalan dengan baik.
Menurut Perry, kondisi nilai tukar rupiah tersebut menunjukkan kepercayaan pelaku pasar, khususnya investor global terhadap perekonomian Indonesia.
Kurs refrensi Jakarta Interbank Spot Dollar AS Rate (Jisdor) yang dipublikasikan di laman BI, Jumat (19/10), menunjukkan rupiah berada di level 15.221 per dollar AS.
“Perkembangan global dari hari ke hari ada berita baru, wajar kalau pergerakan nilai tukar rupiah merespons,” kata Perry.
Pergerakkan nilai tukar rupiah jelas Perry setelah menembus level 15 ribu rupiah per dollar AS relatif stabil dengan tingkat volatilitas yang tidak terlalu dalam.
Sebelumnya, Ekonom dari Universitas Atma Jaya Jakarta, Agustinus Prasetyantoko mengatakan kurs rupiah di kisaran 15 ribu rupiah per dollar AS merupakan titik keseimbangan (ekuilibrium) baru yang mencerminkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia.
Menurut dia, rupiah akan sulit kembali menguat dari level saat ini mengingat ketidakpastian ekonomi global diperkirakan masih akan berlanjut yang menyebabkan pengetatan likuiditas global.
“Dengan pasokan dan likuiditas yang terbatas, kita tidak akan kembali ke 13 ribu atai 14 ribu rupiah per dollar AS. Level 15 ribu rupiah per dollar AS titik keseimbangan baru buat rupiah,” kata Prasetyantoko.
Untuk mengurangi dampak ketidakpastian ekonomi global di sisa tahun, perbankan memprediksi Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate satu kali lagi tahun ini menjadi enam persen, setelah lima kali kenaikan sepanjang tahun.
“Bunga Acuan BI masih akan naik lagi sebesar 25 basis poin,” kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto sebelumnya.
Sesuai Ekspektasi
Dalam kesempatan terpisah, Bank Sentral Korea Selatan, Bank of Korea (BoK), pada Kamis (18/10) mempertahankan suku bunga acuannya di level 1,5 persen atau tetap selama 11 bulan terakhir. Hal itu dilakukan karena prospek pertumbuhan ekonomi negara tersebut cenderung menurun.
Gubernur BoK, Lee Ju-yeol dan enam anggota dewan direksi sepakat mempertahankan suku bunganya pada 1,5 persen, setelah terakhir kali menaikkan pada November tahun lalu dari posisi terendah sepanjang negara tersebut di level 1,25 persen.
Kebijakan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar. Menurut survei Asosiasi Investasi Keuangan Korea (KFIA) terhadap 100 ahli fixed-income, 65 persen memperkirakan suku bunga acuan tidak berubah.
Suku bunga dipertahankan ketika BoK merevisi perkiraan pertumbuhan untuk ekonomi Korea Selatan pada 2018 menjadi 2,7 persen dari 2,9 persen yang diperkirakan tiga bulan sebelumnya.
Ant/bud/E-9
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Stabil di 15.200 per Dollar AS"
Posting Komentar