KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan EUR/USD menguat pada penutupan perdagangan pekan lalu. Berdasarkan data Bloomberg pasangan EUR/USD menguat 0,25% ke level 1,1403 per Jumat (26/10).
Adanya berbagai spekulasi pasar terhadap produk domestik bruto (PDB) AS membuat indeks dollar kembali melemah di level 96,36 atau terkoreksi 0,33%. Terkoreksinya indeks dollar terjadi di luar prediksi di tengah PDB AS yang sebenarnya menunjukkan pertumubuhan yang mencapai 3,5%. Angk aini lebih tinggi daripada prediksi sebelumnya sebesar 3,4%.
Namun, Direktur Garuda Berjangka Ibrahim juga tidak memungkiri bahwa euro juga masih dalam berbagai tekanan. “Bank sentral Eropa akan menaikkan suku bunga,” katanya.
Perseteruan Turki dengan Arab Saudi yang semakin panas pun turut memberikan tekanan bagi pairing mata uang ini. Belum adanya informasi jelas bagaimana tragedi tersebut terjadi membuat Eropa, AS, serta Turki akan memberikan sanksi terhadap Arab Saudi.
Pergerakan indeks dollar dinilai masih berpotensi meningkat mengingat masalah gejolak Italia serta Brexit yang urung rampung. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengklaim kesepakatan Brexit sudah mencapai 90%, namun kendala yang menjadi batu sandungan di perbatasan Irlandia hingga kini belum terselesaikan. Brexit memiliki batas waktu untuk memberikan hasil finalnya hingga Maret 2019 mendatang.
“Secara teknikal, pasangan EUR/USD masih bergerak di MA 20% di atas bollinger bawah atau masih negatif. Dari indikator stochastic 60% negatif, MACD 60% negatif dan RSI wait and see,” jelas Ibrahim.
Hasil tersebut membuat Ibrahim menyarankan buy untuk pasangan EUR/USD dengan support 1.1351 – 1.1334 – 1.1310 dan resistance berada di level 1.1394 – 1.1416 – 1.1442.
Editor: Wahyu Rahmawati
Editor: Wahyu Rahmawati
VALUTA
Read Again Vroh https://investasi.kontan.co.id/news/euro-menguat-terhadap-dollar-as-di-tengah-potensi-kenaikan-suku-bunga-ecbBagikan Berita Ini
0 Response to "Euro menguat terhadap dollar AS di tengah potensi kenaikan suku bunga ECB"
Posting Komentar