Search

Dollar Menguat Rupiah Melorot ke Angka Rp 15.000, Bukan Akibat Gempa Donggala & Tsunami Palu

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Dollar Kembali Menguat, Rupiah Melorot ke Angka Rp 15.000, Bukan Akibat Gempa Donggala dan Tsunami Palu.

Saat Indonesia mendapat musibah gempa Donggala dan tsunami Palu, di Sulawesi Tengah, ternyata kondisi mata uang negeri ini, rupiah ikut anjlok dan membuat mata uang Dollar AS menguat.

Namun, dipastikan, penurunan nilai tukar rupiah terhadap Dollar AS bukan dipengaruhi musibah gempa di Donggala dan tsunami di Palu beberapa waktu lalu.

Baca: Top 5 Instansi Vertikal Paling Diincar Pendaftaran CPNS 2018 via sscn.bkn.go.id, Kemenkumham?

Baca: Jadwal Siaran Langsung (Live) RCTI Liga Champion Malam ini, Juventus vs Young Boys, MU vs Valencia

Baca: Diajak Tidur Bersama Setelah Tunangan, Shinta Bachir Batalkan Pernikahan Dengan Idham Masse

Baca: Daftar Sanksi untuk Persib Bandung Terkait Tewasnya Anggota The Jakmania Jelang Persib vs Persija

Baca: Heboh Video Mesum UIN SGD Bandung Viral, Perekam Video Masih Misterius, Diduga Seorang Perempuan

Mengutip kompas.com, pada pasar spot Bloomberg Selasa (2/10/2018) pukul 13.01 WIB Nilai tukar rupiah pada perdagangan siang ini tembus Rp 15.025 per dollar AS

Apalagi jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada Senin (1/10/2018), rupiah telah melemah 114,5 poin atau 0,77 persen dari Rp 14.910 per dollar AS.

VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dipicu oleh penguatan dollar AS terhadap seluruh mata uang dunia pada perdagangan waktu AS tempo hari.

Selain itu, juga diikuti oleh kenaikan imbal hasil atau yield obligasi pemerintah AS dan harga minyak dunia.

Di sisi lain, isu perang dagang antara AS dan China kembali memanas setelah AS mencapai kesepakatan perdagangan baru dengan Kanada dan Meksiko yang mengisyaratkan pembatasan barang-barang dari China.

"Tren kenaikan harga minyak dunia yang telah mencapai level 75 dollar AS per barel untuk WTI (West Texas Intermediate) dan menembus level 85 dollar AS per barel untuk Brent, berpotensi akan berdampak negatif bagi negara-negara yang notabene net-oil importer karena akan memberikan tekanan pada pelebaran defisit transaksi berjalan," ujar Josua ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (2/10/2018).

Berbagai sentimen global pun mendorong koreksi di pasar keuangan domestik. Sebab, terjadi aliran keluar dari dana asing baik melalui pasar obligasi maupun pasar modal.

Let's block ads! (Why?)

Read Again Vroh http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/10/02/dollar-menguat-rupiah-melorot-ke-angka-rp-15000-bukan-akibat-gempa-donggala-tsunami-palu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dollar Menguat Rupiah Melorot ke Angka Rp 15.000, Bukan Akibat Gempa Donggala & Tsunami Palu"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.