JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli menilai pelemahan nilai tukar rupiah yang sudah mencapai Rp 15.000 per dollar AS baru permulaan. Nilai tukar rupiah diprediksi akan terus melemah didorong oleh sejumlah hal yang telah diperkirakan oleh para analis dan ekonom sebelumnya.
"Apakah Rp 15.000 ini sudah stabil apa belum? Mohon maaf, saya sampaikan, belum. Ini baru permulaan, lihat saja dari The Fed berapa kali lagi mau naikkan suku bunga lagi," kata Rizal dalam seminar fraksi Golkar di DPR RI, Rabu (3/10/2018).
Rizal menyebut, The Fed akan kembali menaikkan suku bunga atau Fed Fund Rate beberapa kali lagi sampai tahun depan. Terakhir, Fed Fund Rate dinaikkan 25 basis poin (bps), dari 2 persen menjadi 2,25 persen.
Kenaikan Fed Fund Rate akan menekan nilai tukar negara-negara berkembang, terlebih di negara yang komponen dollar AS mereka cukup tinggi. Kondisi ini dinilai Rizal sebagai penyebab kedua pelemahan rupiah Rp 15.000 baru permulaan.
Baca juga: Di Balik Depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS
"Komponen dollar AS di Indonesia sangat tinggi, menyebabkan rupiah makin tertekan," tutur Rizal.
Faktor signifkan lain penyebab rupiah akan terus melemah lebih dalam dari Rp 15.000 adalah eskalasi perang dagang. Rizal menyampaikan, negara lain yang terdampak perang dagang mulai menerapkan kebijakan south bond policy atau mengalihkan investasi mereka ke negara-negara berkembang lain yang lebih potensial ketimbang negara besar seperti China dan Amerika Serikat.
Di satu sisi, dampak kebijakan tersebut adalah membanjirnya barang-barang impor di Indonesia. Di sisi lain, tingkat investasi bisa makin tinggi, namun secara keseluruhan hal itu perlu diatasi oleh pemerintah dan kementerian/lembaga terkait.
"Harus diingat, di balik risiko ada peluang. Pemimpin yang hebat adalah yang bisa memanfaatkan peluang di tengah kondisi yang berisiko," ujar Rizal.
Kurs referensi dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) per hari ini mencatat nilai tukar rupiah sebesar Rp 15.088 per dollar AS. Posisi ini merupakan level paling rendah setelah pelemahan nilai tukar sebelumnya terjadi bertahap, dari mulai Rp 13.700 hingga mendekati Rp 15.000 beberapa hari yang lalu.
Read Again Vroh https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/03/113413126/rizal-ramli-soal-dollar-as-tembus-rp-15000-ini-baru-permulaanBagikan Berita Ini
0 Response to "Rizal Ramli soal Dollar AS Tembus Rp 15.000: Ini Baru Permulaan..."
Posting Komentar