KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat terpuruk pada awal pekan, akhirnya rupiah ditutup menguat. Di pasar spot, Jumat (16/2), rupiah menguat 0,26% ke Rp 13.524 per dollar AS. Selama sepekan terakhir, kurs spot rupiah mendaki 0,84%.
Jika mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI), Kamis (15/2), rupiah menguat 0,64% ke posisi Rp 13.570 per dollar AS. Angka ini naik 0,54% dalam sepekan terakhir.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang Bank Mandiri, mengatakan, mata uang Garuda mendapatkan sentimen positif dari kejatuhan indeks dollar AS. Meski AS sukses mencatatkan inflasi tahunan 2,1%, hal ini belum mengindikasikan kenaikan suku bunga acuan akan dilakukan dalam waktu dekat. "Mata uang regional juga sedang menguat," ujar dia, Kamis (15/2).
Selain itu rupiah juga mendapat sentimen positif dari kawasan Uni Eropa. Kejatuhan dollar dan rencana European Central Bank (ECB) mulai mengurangi stimulus membuat nilai tukar euro makin berotot. Sehingga mata uang Asia, termasuk rupiah, mendapat angin segar.
Faisyal, Analis Monex Investindo Futures, menilai, pelemahan greenback diduga sengaja dilakukan untuk menguntungkan perdagangan AS. "Ini yang membuat dollar AS jatuh dan investor lari ke aset lindung nilai. Sehingga rupiah juga diuntungkan," papar dia.
Dari dalam negeri, meski defisit neraca dagang Januari naik, nilai ekspor dan impor tetap mengalami pertumbuhan secara tahunan. Hal ini menahan pelemahan rupiah.
Reny mengatakan, kejatuhan dollar AS dan penguatan euro masih akan menjadi katalis positif bagi rupiah pada pekan depan. Sehingga, ia memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 13.500-Rp 13.660 per dollar AS. Sedangkan Faisyal memperkirakan rupiah akan bergerak di area Rp 13.460-Rp 13.600 per dollar AS.
Editor : Wahyu Rahmawati
RUPIAH HARI INI
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Arah rupiah disetir pelemahan dollar AS"
Posting Komentar