KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak berjangka di pasar Asia turun di tengah penguatan dollar AS. Penurunan stok minyak di AS tak mampu mengalahkan sentimen penguatan mata uang Paman Sam.
Mengutip Bloomberg, Kamis (22/2), minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman April 2018 di Nymex turun 0,63% menjadi US$ 61,07 per barel pukul 08.15 WIB.
Semalam, di pasar AS, minyak WTI juga turun tipis 0,17% ke level US$ 61,68 per barel.
Pasar minyak dalam tekanan, karena dollar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya. Indeks dollar spot diperdagangkan naik 0,16% ke level 90,15 pada pukul 08.00 WIB. Ini level tertinggi lebih dari sepekan. Dollar melesat setelah risalah rapat FOMC menunjukkan pejabat The Federal Reserves percaya diri melanjutkan kenaikan tingkat suku bunga.
"Penguatan dollar berlanjut sehingga melemahkan sentimen investor, meskipun data persediaan turun," kata Stephen Innes, kepala perdagangan untuk Asia Pasifik di pialang berjangka OANDA, seperti dilansir Reuters, Kamis.
Perdagangan minyak yang dilakukan dalam dollar AS, menyebabkan impor bahan bakar untuk negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya lebih mahal di tengah penguatan dollar AS. Ini berpotensi membatasi permintaan.
Penguatan mata uang Paman Sam juga mengalahkan sentimen positif penurunan persediaan minyak di AS. Rabu, American Petroleum Institute (API) melaporkan penurunan persediaan minyak mentah AS yang tidak terduga sebesar 907.000 barel menjadi 420,3 juta barel per 16 Februari. Sebelumnya, pasar menduga akan terjadi kenaikan stok sebesar 1,3 juta barel.
"Perbaikan infrastruktur pipa ke Teluk dan penurunan pasokan melalui pipa Keystone TransCanada, menyebabkan persediaan turun," kata Innes.
Editor: Dupla Kartini
GEJOLAK HARGA MINYAK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga minyak WTI tergerus penguatan dollar"
Posting Komentar