KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah sesi perdagangan siang ini (Kamis (22/2)), valuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sempat hampir menyentuh level Rp 13.700 per dollar AS. Mata uang Garuda tertekan karena penguatan dollar AS pasca rilis hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dini hari tadi. Namun analis masih melihat keunggulan greenback hanya sementara.
“Ini temporer, dollar AS masih belum bisa menguat banyak,” ujar Lukman Leong, Analis PT Valbury Asia Futures kepada Kontan.co.id.
Menurutnya greenback masih tetap dibayangi sentimen negatif. Capaian inflasi negeri Paman Sam yang belum cukup tinggi bisa menjadi kendala perbaikan ekonomi AS. Belum lagi proyeksi terjadinya defisit anggaran pemerintahan Presiden Donald Trump di tengah penerapan refomasi pajak kemungkinan menggerus pemasukan.
“Masih perlu serangkaian data bagus ke depannya, terutama inflasi,” tandasnya.
Hanya saja, hingga penutupan perdagangan nanti sore, Lukman masih melihat rupiah tetap berada di bawah tekanan. Tanpa adanya sokongan dari domestik, kemungkinan rupiah bisa ditutup pada kisaran Rp 13.665 – Rp 13.700 per dollar AS.
Asal tahu saja, mengutip Bloomberg Kamis (22/2) pukul 14.45 WIB rupiah terkoreksi 0,39% ke level Rp 13.671 per dollar AS. Valuasinya sedikit membaik dari pada pertengahan sesi yang sempat mencapai Rp 13.699 per dollar AS.
Editor: Sofyan Hidayat
RUPIAH HARI INI
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fundamental belum cukup kuat, penguatan dollar AS hanya sementara"
Posting Komentar