JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah pada Kamis (8/2/2018), melemah hingga mencapai level Rp 13.602 per dollar AS.
Rupiah melemah 0,51 persen dalam sehari. Padahal, cadangan devisa Indonesia per akhir Januari 2018 naik menjadi 131,98 miliar dollar AS.
(Baca:Tembus Rp 13.600 per Dollar AS, Pelemahan Rupiah Terdalam Sejak Juni 2016)
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, pelemahan rupiah kali ini lebih disebabkan oleh sentimen global.
"Pelaku pasar global lebih cenderung memburu dollar AS, sehingga menyebabkan posisi posisi mata uang global lainnya, termasuk rupiah mengalami depresiasi," ujar Nafan kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018).
Menurut Nafan, saat ini para pelaku pasar global juga tengah berekspektasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan tingkat suku bunga acuan.
Selain itu, lanjut Nafan, yield (imbal hasil) dari US Treasury juga mengalami kenaikan, sebab ada kepastian dari senat AS dalam menyediakan anggaran terhadap pemerintahan Trump.
Sebelumnya, di pasar spot, rupiah mencapai titik terlemah di Rp 13.624 per dollar AS pada pukul 10.45 WIB hari ini. Padahal di hari sebelumnya, rupiah berada di Rp 13.555 per dollar AS. Rupiah mencapai level terlemah sejak awal Juni 2016 atau dalam 20 bulan terakhir.
Pelemahan rupiah terjadi beriringan dengan mata uang kawasan Asia. Hingga siang ini, hanya yen dan dollar Hong Kong yang masih menguat terhadap dollar AS.
Read Again Vroh http://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/08/154031026/rupiah-melemah-ke-rp-136000-per-dollar-as-apa-penyebabnyaBagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Melemah ke Rp 13.6000 per Dollar AS, Apa Penyebabnya?"
Posting Komentar