SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengalami penguatan pada perdagangan Jumat (2/11). Hal ini seiring dengan melemahnya indeks dollar AS dan efek data inflasi Indonesia di bulan Oktober.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, indeks dollar AS berpotensi melemah 0,88 persen ke level 96,00—96,30. Kurs dollar AS juga berpeluang melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya.
Pelemahan dollar AS didorong oleh makin besarnya peluang terciptanya kesepakatan antara Uni Eropa dan Inggris terkait perjanjian Brexit. “Institusi keuangan di Inggris kemungkinan besar masih tetap akan mendapatkan akses ke pasar Eropa pasca keluarnya Inggris dari Eropa,” imbuhnya dalam riset, hari ini.
Sementara itu, data inflasi Indonesia di bulan Oktober naik di atas ekspektasi sebesar 3,16 persen (yoy) dibandingkan bulan September sebesar 2,88 persen (yoy) sehingga menjadi sinyal positif bagi rupiah. Kenaikan inflasi disumbang oleh kenaikan inflasi inti sebesar 2,94 persen (yoy) atau lebih baik dari bulan sebelumnya sebesar 2,82 persen (yoy). Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan konsumsi di bulan Oktober.
Dengan hasil tersebut, Mikail memprediksi rupiah akan menguat ke level Rp 15.100 - Rp 15.200 per dollar AS pada hari ini.
Jumat pagi ini (2/11) pukul 9:15 WIB rupiah di pasar spot diperdagangkan Rp 15.100 per dollar AS, menguat dari posisi kemarin Rp 15.128 per dollar AS.
Read Again Vroh http://suryamalang.tribunnews.com/2018/11/02/nilai-tukar-rupiah-diprediksi-menguat-dampak-pelemahan-indeks-dollar-as-dan-inflasi-indonesiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat, Dampak Pelemahan Indeks Dollar AS Dan Inflasi Indonesia"
Posting Komentar