SHANGHAI, KOMPAS.com - Alibaba Group Holding menyatakan bakal membantu mengimpor barang senilai 200 miliar dollar AS ke China dalam lima tahun ke depan. Barang-barang tersebut berasal dari lebih dari 120 negara.
Dikutip dari South China Morning Post, Selasa (6/11/2018), hal itu dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan konsumen China akan barang-barang internasional berkualitas tinggi.
Antara tahun 2019 hingga 2023, Alibaba akan membantu mengimpor barang dari negara-negara seperti Jerman, Jepang, Australia, AS, dan Korea Selatan. Barang-barang yang diimpor berasal dari usaha dengan berbagai skala.
"Kami tidak hanya ingin mencapai inovasi penjualan di balik angka 200 miliar dollar AS, naun juga ingin mencapai inovasi rantai pasok digital," kata CEO Alibaba Daniel Zhang pada acara Global Import Leadership Summit di Shanghai, China.
Zhang menuturkan, dengan kombinasi kerja sama dengan mitra-mitra di rantai pasok digital dan pasar konsumen, Alibaba akan mewujudkan impian semua kalangan di China dan impian impor secara digital dan inovatif.
Janji Alibaba tersebut muncul sehari setelah Presiden China Xi Jinping berjanji untuk membuka ekonomi China ke dunia luar. Ini termasuk sejumlah upaya yang dilakukan seperti menurunkan tarif impor dan memperluas akses pasar, serta menyuarakan globalisasi ekonomi.
Alibaba sendiri akan menggelar pesta belanja Singles's Day pada 11 November 2018. Pada acara pesta belanja tersebut, Alibaba berambisi mencapai rekor 1 miliar pesanan dalam waktu 24 jam.
Single's Day adalah ajang belanja online terbesar di dunia. Alibaba pun akan memiliki gudang seluas 1 juta meter persegi untuk menampung barang-barang pesanan selama Single's Day.
Pada September 2018 lalu, Alibaba juga berencana menginvestasikan 15 miliar dollar AS untuk memperkuat jaringan logistik globalnya dalam waktu 5 tahun ke depan.
Read Again Vroh https://ekonomi.kompas.com/read/2018/11/06/173000326/alibaba-akan-impor-barang-senilai-200-miliar-dollar-as-ke-china
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alibaba Akan Impor Barang Senilai 200 Miliar Dollar AS ke China"
Posting Komentar