Search

Rupiah Menguat terhadap Dollar AS, Ini Penjelasan Gubernur BI

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, menguatnya rupiah terhadap dollar AS dalam dua hari terakhir disebabkan mekanisme pasar yang semakin kuat. Sebab, suplai valutas asing (valas) di dalam negeri terus bertambah.

Sebagai infromasi, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) sebesar Rp 14.844 setelah sehari sebelumnya rupiah sempat mendekati level Rp 15.000 di posisi Rp 14.927 per dollar AS di hari Rabu, (5/9/2018). Sementara di hari Kamis lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 14.891.

"Terus ditegaskan komitmen kami untuk fouskan kebijakan kami untuk stabilitas nilai tukar rupiah dengan sejumlah langkah yang kita lakukan terkeait dengan keberadaan kami di pasar, sehingga suplai (valas) yang terus bertambah, sehingga mekanisme pasar semakin kuat," jelas dia kepada wartawan selepas shalat Jumat di Masjid BI, Jumat (7/9/2018).

Dia menjelaskan, dengan suplai valas yang semakin banyak maka akan menunjukkan terbentuknya supply dan demand di pasar valuta asing.

Selain itu, Perry menjelaskan, dengan berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan defisit transaksi berjalan akan turut membantu menjaga stabilitas rupiah.

Berbagai kebijakan tersebut di antaranya adalah implementasi biodiesel 20 persen (B20), menekan impor dengan Pajak Penghasilan pasal 22 (PPh pasal 22), serta mendorong percepatan pariwisata.

"Jadi defisit transaksi berjalan akan turun, tidak hanya tahun ini, juga tahun depan akan turun signifikan dan oleh karena itu akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah ke depan," jelas dia.


Let's block ads! (Why?)

Read Again Vroh https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/07/163317126/rupiah-menguat-terhadap-dollar-as-ini-penjelasan-gubernur-bi

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Menguat terhadap Dollar AS, Ini Penjelasan Gubernur BI"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.