Ini kurs dollar rupiah di BNI terbaru, Selasa 7 Juli 2020 - Personal Finance Kontan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal pekan ini, Senin (6/7), kurs dollar rupiah mengakhiri pergerakan harian dengan menguat pada perdagangan di pasar spot. Kurs dollar rupiah mengakhiri perdagangan pada Senin sore pada level Rp 14.4490 per dollar AS, menguat 0,22% sehari.

Penguatan rupiah itu mungkin berimbas pada kurs dollar rupiah di perbankan yang sehari-hari juga melayani penukaran valuta asing dengan rupiah.

Bagi Anda yang berniat menukar valuta atau mentransfer uang dalam bentuk valas, ada baiknya memeriksa kurs dollar rupiah yang berlaku di beberapa bank.

Pada pagi hari ini, situs resmi BNI menampilkan informasi kurs dollar rupiah baik di counter, special rate, maupun bank notes. Nah, berikut detail kurs dollar rupiah yang dikutip dari laman BNI (Diperbarui pada pukul 07.20 WIB per Selasa, 7 Juli 2020)

Kurs dollar rupiah TT counter:

Kurs beli Rp. 14.300 per dollar AS
Kurs jual Rp. 14.800 per dollar AS

Kurs dollar rupiah special rate:

Kurs beli Rp. 14.366 per dollar AS
Kurs jual Rp. 14.666 per dollar AS

Kurs dollar rupiah bank notes:

Kurs beli Rp. 14.300 per dollar AS
Kurs jual Rp. 14.800 per dollar AS

Sekedar informasi saja, terdapat perbedaan nilai kurs dollar rupiah yang pada kurs TT counter, special rate, maupun kurs bank notes.

Kurs dollar rupiah TT counter hanya berlaku ketika nasabah melakukan setoran atau transfer melalui counter bank.

Selanjutnya kurs dollar rupiah special rate merupakan kurs yang berlaku jika nasabah melakukan transaksi melalui Dealing Room BNI. Terdapat catatan untuk special rate yakni tingkat kurs tersebut merupakan kurs indikasi dengan nilai nominal equivalen diatas USD10.000.

Adapun kurs dollar rupiah bank notes berlaku saat nasabah menukarkan uangnya melalui kantor bank secara langsung.

Dalam informasi seperti ini, tingkat kurs dollar rupiah berlaku dari sudut padang bank. Kurs beli dipakai ketika bank memberli dollar dari nasabah. Sedangkan kurs jual dipakai ketika bank menjual dollar ke nasabah.

Editor: Bimo Kresnomurti

Let's block ads! (Why?)