KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah pada perdagangan menguat tipis terhadap terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, rupiah ditutup dengan penguatan 0,07% menjadi Rp 14.598 per dollar AS, pada Rabu (12/12). Kemarin, perdagangan USD/IDR di posisi 14.608.
Sedangkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang menjadi acuan antarbank hari ini berada di Rp 14.577 per dollar AS, menguat 0,25% dari posisi kemarin pada Rp 14.613 per dollar AS.
Analis Asia Trade Point Futures, Andri Hardianto mengatakan, rupiah sempat menyentuh level terkuat Rp 14.200 dan melemah kembali ke 14.600-an, dikarenakan faktor teknikal dan ketidakpastian global.
“Secara teknikal, pasti ada koreksi dan aksi profit taking oleh pelaku pasar,” ungkapnya kepada KONTAN, Rabu (12/12).
Jika dicermati, Andri menilai, rupiah bisa saja melemah karena adanya data domestik Indonesia yang tidak membahagiakan. Yaitu rilis data penjualan ritel Indonesia pada bulan Oktober 2018 yang hanya tumbuh 2,9%, lebih rendah dari bulan September yang mencapai 4,8%.
Namun, diakui Andri, rupiah akan kembali menguat karena beberapa faktor. Misalnya, sinyal pelambatan kenaikan suku bunga yang dicanangkan oleh The Fed, sehingga menurunkan yield Amerika. “Jadi pelaku pasar tidak tertarik memegang surat utang berharga Amerika saat ini,” tandasnya.
Selain itu, Andri juga menuturkan bahwa faktor kondisi Uni Eropa juga membuat dollar menjadi lemah dan rupiah bisa menguat. Adanya kekhawatiran pasar terhadap anggaran Italia yang belum disepakati dan keputusan Brexit jadi sentimen utama dollar melemah. Dengan berbagai faktor tersebut, ia memperkirakan rupiah besok akan kembali menguat di level Rp 14.530 sampai Rp 14.570 per dollar AS.
Sementara analis Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih, juga meyakini rupiah akan terus menguat. Pasalnya pergerakan rupiah hari ini terbawa penguatan mata uang Asia lainnya.
“Kalau dilihat mata uang Asia seperti Taiwan, Filipina dan lainnya menguat. Jadi rupiah ikut terbawa menguat,” tandasnya.
Tak sampai di situ, Lana optimistis, rupiah menguat karena posisi dollar akan melemah di beberapa hari mendatang. Kasus ekstradisi petinggi Huawei, Meng Wanzhou cukup mempengaruhi pergerakan dollar.
“Karena ada kabar Presiden Trump akan ikut campur dalam ekstradisinya dan ini menjadi alat menekan China. Itu cukup mengganggu dan mencemaskan pasar,” pungkas Lana.
Karena itulah, Lana yakin bahwa rupiah akan melanjutkan penguatan besok di level Rp 14.500 sampai Rp 14.600 per dollar AS.
Editor: Sanny Cicilia
Editor: Sanny Cicilia
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kurs rupiah ditutup menguat ke bawah Rp 14.600 per dollar AS - Kontan"
Posting Komentar