TRIBUNMANADO.CO.ID, BOGOR - Rupiah terus bergerak negatif terhadap dollar Amerika Serikat. Presiden Joko Widodo menyampaikan secara tegas bahwa Indonesia saat ini membutuh dollar AS untuk meningkatkan ekonomi nasional. Itu sebabnya, ia meminta kepada Kementerian dan Lembaga (K/L) agar serius dalam mengatasi permasalahan ini.
Jokowi mengungkapkan hal tersebut dalam rapat terbatas (ratas) dengan menteri ekonomi di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (31/7). Dalam pengantarnya, Presiden mengatakan saat ini pemerintah memang sedang membahas strategi kebijakan untuk memperkuat cadangan devisa agar daya tahan ekonomi Indonesia makin meningkat dalam hadapi ketidakpastian ekonomi global.
Presiden meminta dua hal utama yang harus mendapatkan perhatian ekstra. Yakni pengendalian impor dan peningkatan ekspor. "Ratas sebelumnya saya minta mandatori pemakaian biodiesel segera dijalankan. Saya minta update-nya karena data yang saya terima berpotensi dilakukan penghematan yang besar sekali," jelas Presiden, Selasa (31/7).
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada menteri-menterinya untuk mengevaluasi secara detail soal impor barang yang tidak strategis. Misalnya dengan diberhentikan sementara, dikurangi, atau dihentikan.
Jokowi juga bicara mengenai implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang harus diterapkan. Sebab, selama ini Presiden menilai aturan TKDN ini implementasinya masih setengah-setengah. Begitu juga dengan tindakan eskpor yang masih harus terus didorong. Terutama, ekpor untuk industri barang subtitusi impor dan industri hulu yang menghasilkan bahan baku.
"Ekspor kita juga harus memiliki strategi detil produk apa saja yg harus diperkuat dan fokus melihat kendala eksportir di negara yang jadi tujuan. Kalau ada hambatan perdagangan saya minta segera diselesaikan," tegas Presiden.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Presiden berkesimpulan bahwa saat ini Indonesia sangat membutuh dollar AS. "Indonesia butuh dollar sekarang. Saya minta seluruh K/L agar betul-betul serius dan tidak ada main-main dalam menghadapi ini. Saya tidak mau lagi bolak balik rapat tapi implementasi tidak berjalan baik," tutup Presiden.
Sekadar tahu saja, menteri yang menghadiri ratas ini di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Panjaitan, dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Hadir pula PLT Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan Dirut PLN Sofyan Basir dalam ratas ini.
Pemerintah dan BI habis-habisan tarik devisa
Read Again Vroh http://manado.tribunnews.com/2018/07/31/presiden-jokowi-sebut-indonesia-butuh-dollar-asBagikan Berita Ini
0 Response to "Presiden Jokowi Sebut Indonesia Butuh Dollar AS"
Posting Komentar