JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah masih menguat. Kondisi itu sudah terjadi lebih dari dua bulan, dan sekarang 1 dollar AS masih tinggi, yakni sekitar Rp 14.456.
Ternyata kondisi tersebut tidak berpengaruh buat merek otomotif asal Jerman, BMW. Menurut Bayu Riyanto, Vice President Sales BMW Group Indonesia, harga sekarang masih sama seperti enam bulan lalu.
"Kami tetap menggunakan harga sama, Tetapi tentunya dengan perubahan nilai tukar, kalau semakin lama semakin tinggi, maka kami pun akan menyesuaikan," kata Bayu di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat belum lama ini.
Baca juga: BMW i8 Roadster Meluncur Bulan Depan
Jodie O’tania, Vice President of Corporate Communication BMW Group Indonesia menambahkan, yang paling mempengaruhi harga BMW itu mata uang euro, mengingat transaksi pembayaran dari Jerman ketika membeli mobil bukan menggunakan dollar AS.
" Dollar AS ada, tetapi faktornya tidak sebesar euro. Kalau euro naik, baru kita yang khawatir," ujar Jodie di tempat sama.
Selama tahun ini, lanjut Jodie baru ada kenaikan pada awal tahun. Itupun dikarenakan penyesuaian bea balik nama (BBN), bukan faktor nilai tukar mata uang.
"Sampai sekarang belum ada lagi. Sampai kapan kami seperti ini, tidak tahu juga tergantung kondisi pasar," ucap Jodie.
Read Again Vroh https://otomotif.kompas.com/read/2018/07/26/132200615/dollar-as-menguat-tanpa-pengaruh-pada-harga-bmw
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dollar AS Menguat Tanpa Pengaruh pada Harga BMW"
Posting Komentar