KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kian dirundung ketidakpastian soal masa depan Brexit, poundsterling mulai tampak kehilangan tenaga di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Sentimen politik Inggris diproyeksi masih berpotensi menjadi pembeban mata uang sterling, terutama jika dollar AS kembali mengalami penguatan.
Mengutip Bloomberg, Rabu (11/7) pukul 08.00 WIB, pasangan mata uang GBP/USD tercatat melemah 0,16% ke level 1,3255. Poundsterling terkoreksi seiring dengan pukulan yang kembali menerpa kebijakan Brexit.
Analis Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti, menjelaskan, ketidakpastian politik Inggris yang membayangi masa depan pemerintahan PM Theresa May kembali mempengaruhi sentimen bagi pergerakan kurs poundsterling. "Skenario terburuk, Partai Konservatif Inggris akan segera mengadakan voting atas mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan PM Theresa May," ujar Puja, Selasa (10/7).
Selain itu, sentimen negatif Brexit bertambah keruh pasca David Davis menyatakan mundur dari posisi Menteri Brexit karena menganggap kebijakan PM Theresa May terlalu longgar atau lebih banyak memberikan keuntungan bagi Uni Eropa. Hal ini menyusul berita sebelumnya yang menyebutkan bahwa Boris Johnson juga telah mengundurkan diri dari jabatan Menteri Luar Negeri Inggris.
Kendati demikian, Puja menilai, ketidakpastian yang menyelimuti situasi politik tampaknya tidak akan memengaruhi rencana Bank Sentral Inggris (BoE) untuk menaikkan suku bunga di bulan Agustus nanti."Serangkaian data ekonomi Inggris yang telah dirilis belakangan ini terangkum positif dan berpotensi akan memberikan sinyal positif bagi kenaikan suku bunga berikutnya," kata Puja.
Hari ini, Rabu (11/07) pada pukul 22.35 WIB, Gubernur BoE, Mark Carney akan berpidato di depan publik. Apabila pidato yang disampaikan cukup hawkish, ini akan berdampak positif bagi pergerakan bagi kurs poundsterling, juga sebaliknya.
Secara teknikal, Puja melihat sejak mencapai titik terendah pada 28 Juni lalu di level 1.3048, grafik daily mulai menunjukan trend kenaikan di mana indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs naik. Juga, pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi Blue over red yang mengecil di mana arah kurs berpotensi untuk naik terbatas.
Selanjutnya pada indikator True Strengh Indicator (TSI), saat ini berada di angka 12 yang menunjukkan arah kurs naik. "Secara umum GBP/USD masih berpotensi untuk lanjutkan kenaikan namun terbatas pada perdagangan selanjutnya," kata Puja.
Ia pun memberi rekomendasi buy untuk pasangan GBP/USD bila kurs bergerak di atas 1,3300. Proyeksinya, hari ini GBP/USD akan berada dalam rentang support 1,3228 - 1,3175 - 1,3100 dan resistance 1,3360 - 1,3428 - 1,3472.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
POUNDSTERLING
Read Again Vroh https://investasi.kontan.co.id/news/brexit-jadi-pembeban-poundsterling-terkoreksi-di-hadapan-dollarBagikan Berita Ini
0 Response to "Brexit jadi pembeban, poundsterling terkoreksi di hadapan dollar"
Posting Komentar