JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal pekan ini semakin terpuruk hingga mendekati level Rp 14.000.
Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 11.45, rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 13.921 per dollar AS atau melemah 0,13 persen dibandingkan dengan akhir pekan lalu pada 13.893.
Posisi rupiah berada di kisaran Rp 13.900 terakhir terlihat awal Januari 2016.
Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) seperti dikutip dalam laman resmi Bank Indonesia hari ini berada di posisi Rp 13.894 per dollar AS. Posisi ini melemah dibandingkan dengan akhir pekan lalu pada 13.804.
Baca juga: Rupiah Sudah Sangat Dekat dengan Level Rp 14.000 Per Dollar AS
VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menjelaskan, pelemahan rupiah lebih banyak disebabkan faktor eksternal. Dengan demikian, bukan hanya rupiah yang mengalami pelemahan, melainkan juga mata uang negara lain di kawasan Asia.
Menurut dia, pelemahan rupiah kemungkinan besar masih akan terus terjadi. Hal ini sejalan dengan bakal dirilisnya sejumlah data ekonomi di AS.
"Masih ada beberapa data penting di akhir bulan ini," kata Josua ketika dihubungi Kompas.com.
Beberapa data perekonomian AS tersebut antara lain data pemesanan barang tahan lama (durable goods), pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018, dan data konsumsi. Data tersebut dirilis sebelum pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dihelat oleh bank sentral AS, Federal Reserve.
"The Fed diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga. The Fed baru akan menaikkan kembali suku bunganya dalam rapat FOMC bulan Juni," kata Josua.
Pada akhir pekan lalu, kurs rupiah spot bahkan hampir menyentuh Rp 14.000. Read Again Vroh https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/23/115037026/tembus-rp-13900-per-dollar-as-rupiah-terlemah-sejak-tahun-2016
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tembus Rp 13.900 Per Dollar AS, Rupiah Terlemah sejak Tahun 2016"
Posting Komentar