TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian mengungkap peredaran uang palsu dolar yang dilakukan satu komplotan penipu. Ketiga pelaku ternyata memiliki profesi yang berbeda-beda sebelumnya dan bertemu melakukan aksi kejahatan.
Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Kompol Alexander Yurikho mengatakan tersangka R adalah seorang pengoleksi uang kuno dan batu akik.
Sedangkan tersangka A merupakan seorang guru honorer, dan tersangka T adalah seorang buruh harian lepas.
"Mereka satu hobi di batu. Batu akik," kata Alexander dalam jumpa pers, Kamis (28/1/2021).
Baca juga: Pria Asal Sumbar Cetak Uang Palsu, Dibelikan HP hingga Sepeda Motor
Saat R menerima uang diduga palsu sebesar 100.000 dollar Amerika Serikat (AS) dari seorang berstatus buron berinisial A, tersangka R langsung menyuruh dua tersangka lain untuk menukarkan atau mengedarkan uang palsu tersebut ke masyarakat umum.
Beruntung sebelum uang palsu itu beredar, pihak kepolisian menangkap mereka.
Tersangka R ditangkap pada 2 Januari 2021, tersangka A pada 5 Januari 2021, sedangkan tersangka T pada 7 Januari 2021.
Baca juga: Ratusan Lembar Uang Palsu Diedarkan di Indramayu, Begini Modus Pelaku
Seperti pemberitaan sebelumnya, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian mengaku bahwa pelaku R mendapatkan 100.000 dolar AS yang diduga palsu dari seseorang yang berstatus DPO dengan inisial A.
Ada pun 100.000 dolar AS itu dalam bentuk 10 lembar pecahan 100 dolar AS.
R menyuruh pelaku A untuk menukarkan seluruh dolar AS tersebut ke dalam bentuk rupiah.
"Dari tangan A, ia memberikan 60.000 dolar AS kepada T untuk diedarkan," papar Adi.
Ketiganya kemudian ditangkap sebelum mengedarkan uang dollar AS palsu tersebut.
Para tersangka dijerat pasal 244, 245, 250 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Read Again Vroh https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/28/23575191/pengedar-100000-dollar-as-palsu-ternyata-guru-kolektor-uang-kuno-hinggaBagikan Berita Ini
0 Response to "Pengedar 100.000 Dollar AS Palsu Ternyata Guru, Kolektor Uang Kuno, hingga Buruh - Kompas.com - Megapolitan Kompas.com"
Posting Komentar