Kurs rupiah - dollar AS: Menguat 7% lebih, rupiah perkasa selama April! - Kontan

Reporter: Hasbi Maulana, Hikma Dirgantara | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BI mencatat pada Kamis (30/4), kurs jual dollar AS adalah Rp 15.233 dan kurs beli dollar AS Rp 15.081 per dollar AS. Adapun kurs tengah BI mengenai dollar AS adalah Rp 15.157 per dollar AS.

Jika kita bandingkan angka kurs tersebut dengan kurs tengah dollar AS-rupiah sehari sebelumnya (29/4) rupiah menguat berhasil 1,67% terhadap dolar AS. Adapun dalam hitungan sepekan, rupiah berhasil menguat sampai 3,03% melawan dollar AS.

Bagaimana dengan tren sebulan? Dalam hitungan sebulan, ternyata rupiah sudah menguat setinggi 7,22% terhadap dollar AS.

Kurs Dolar AS - Rupiah, Bank Indonesia

Tanggal	Kurs Jual (Rp)	Kurs Tengah (Rp)	Kurs Beli (Rp)
30/04/2020	15.233	15.157	15.081
29/04/2020	15.492	15.415	15.338
q223/04/2020	15.708	15.630	15.552
30/03/2020	16.418	16.336	16.254

Sumber: Bank Indonesia

Meski berbeda angka kurs, catatan Bank Central Eropa (AEC) tentang kurs dollar AS-rupiah cenderung serupa.

Kamis (30/4), kurs dollar AS-rupiah berakhir pada angka Rp 14.875 per dollar AS, menurut ECB. Itu berarti, jika kita bandingkan dengan sehari sebelumnya (29/4), rupiah menguat terhadap dollar AS hingga 2,91%.

Kecenderungan harga dollar AS melemah juga tampak jika kita bandingkan dengan kurs dollr AS-rupiah sepekan lalu (23/4). Sampai Kamis (30/4) rupiah menguat 4,46% terhadap dollar AS dari kurs saat itu (Rp 15.570 per dollar AS)

Begitu pula jika kita bandingkan dengan kurs sebulan lalu (30/3), rupiah sudah menguat 9,26%. Sekadar pengingat, 30 Maret 2020 lalu setiap dollar AS masih harus ditukar dengan Rp 16.393.

Rupiah juga mengungguli dollar AS di pasar spot

Kurs rupiah menunjukkan keperkasaannya dan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (30/4). Merujuk Bloomberg, pada perdagangan Kamis (30/4) rupiah di pasar spot menguat 2,70% ke level Rp 14.882 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menerangkan, kinerja positif rupiah ini sejalan dengan kinerja dolar AS yang melemah. Faisyal menyebut melemahnya dolar tidak terlepas dari rilis angka produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang ternyata lebih buruk dari perkiraan.

“Ditambah lagi, The Fed juga mengeluarkan pernyataan dovish yang semakin menekan kinerja dolar AS. Pernyataan tersebut berupa The Fed masih menggelontorkan stimulus untuk terus menopang perekonomian di AS,” terang Faisyal ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (30/4).

Kurs rupiah pada perdagangan juga berhasil menjadi mata uang paling kuat di Asia pada Kamis (30/4). Faisyal menambahkan, kinerja rupiah juga mendapat katalis positif setelah adanya kabar mengenai perkembangan vaksin virus corona dari perusahaan asal AS.

“Kabar baik ini membuat para pelaku investasi kembali bergairah dan melirik aset berisiko sehingga menjadi dorongan terhadap penguatan rupiah,” tambah Faisyal.

Dukungan dari Anda akan menambah semangat kami dalam menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat seperti ini.

Jika berkenan, silakan manfaatkan fasilitas donasi berikut ini.