CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka rebound dari kerugian selama tiga hari berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (20/4/2020) waktu setempat (Selasa pagi WIB).
Kenaikan harga logam mulia ini seiring dengan jatuhnya harga minyak mentah AS ke rekor terendah sehingga memukul aset-aset berisiko dan mendorong para investor beralih ke aset aman emas.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik 12,4 dollar AS atau 0,73 persen, ditutup pada 1.711,2 dollar AS per ounce.
Harga emas berjangka jatuh 32,9 dollar AS atau 1,9 persen menjadi 1.698,8 dollar AS per ounce pada akhir perdagangan Jumat (17/4/2020), setelah selama dua hari sebelumnya merosot masing-masing 8,5 dollar AS atau 0,49 persen dan 28,7 dollar AS atau 1,62 persen.
" Emas naik karena taruhan bahwa (langkah-langkah) stimulus moneter global yang belum pernah terjadi sebelumnya akan naik dan setelah gejolak bersejarah dalam industri minyak mengingatkan semua orang bahwa kita jauh dari melihat kembalinya aktivitas ekonomi global yang normal," kata Edward Moya, seorang analis pasar senior di broker OANDA seperti dikutip oleh Reuters.
Baca juga: Turun Rp 10.000, Berapa Harga Emas Antam Hari Ini?
Pasar ekuitas global terpukul karena anjloknya harga minyak mentah AS, yang telah merosot lebih dari 100 persen menjadi negatif untuk pertama kalinya.
Minyak tertekan selama berminggu-minggu, karena wabah virus corona memukul permintaan. Meskipun Arab Saudi dan sekutunya sepakat, lebih dari seminggu yang lalu, untuk memotong pasokan sebesar 9,7 juta barel per hari, itu tidak akan dengan cepat mengurangi kelebihan pasokan global.
“Sulit membayangkan bahwa aset-aset berisiko akan terus bersinar minggu ini dan itu akan memberikan dukungan yang kuat untuk emas. ... Jika emas terus bertahan di level 1.700 dollar AS pada akhir perdagangan hari ini, tes akhirnya 1.800 dlolar AS dapat terjadi minggu ini," kata Moya.
Laporan penghasilan dari banyak perusahaan besar AS akan dirilis minggu ini dan analis memperkirakan hasilnya tidak akan baik. Penguncian virus corona telah memperlambat banyak ekonomi dan banyak yang memperkirakan hasilnya akan menjadi yang terburuk sejak krisis keuangan global 2009.
Logam mulia mendapat dukungan tambahan ketika Dow Jones Industrial Average jatuh 301,24 poin atau 1,24 persen, ke level 23.941,25 pada pukul 17.50 GMT.
Selain itu emas juga mendapat sentimen positif lebih lanjut karena laporan yang dirilis pada Senin (20/4/2020) oleh cabang Federal Reserve (Fed) Chicago yang menunjukkan indeks aktivitas nasionalnya di -4,19 pada Maret. Analis mencatat angka ini jauh lebih buruk daripada angka sebelumnya 0,06.
Namun, indeks dollar AS (indikator greenback terhadap enam mata uang utama lainnya) menguat 0,08 poin atau 0,08 persen ke level 99,86 pada pukul 17.50 GMT, menahan kenaikan emas lebih lanjut.
Sementara itu logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 31,9 sen atau 2,09 persen, menjadi 15,614 dollar AS per ounce.
Kemudian platinum untuk pengiriman Juli bertambah 10,7 dollar AS atau 1,36 persen, ke posisi 796 dollar AS per ounce.
Baca juga: Harga Minyak Minus 37 Dollar AS, Produsen Bayar Pembeli untuk Ambil Kelebihan Stok
Read Again Vroh https://money.kompas.com/read/2020/04/21/080803626/harga-minyak-minus-37-dollar-as-harga-emas-melonjakBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Minyak Minus 37 Dollar AS, Harga Emas Melonjak - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar