Laporan Wartawan TribunSolo.com, Garudea Prabawati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Naiknya nilai tukar Dollar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah cukup berdampak terhadap sejumlah sektor.
Salah satunya mengakibatkan naiknya bahan baku lampion.
Adanya hal tersebut dikeluhkan para perajin lampion asal Solo, salah satunya Hanif Marimba (48).
"Nilai Dollar awet tinggi, sehingga bahan baku pembuatan lampion naik sekitar 15 persen," katanya kepada TribunSolo.com, saat ditemui di workshopnya, di kawasan Jalan Arifin 11, Widuran, Solo, Senin (21/1/2019).
• Siap-siap, Tanggal 27 Januari 2019 Ribuan Lampion di Pasar Gede Solo Akan Menyala
Bahan baku tersebut mulai dari lem, rotan, dan kain yang mengalami kenaikan.
Kenaikan harga bahan baku ini terjadi sejak 2018 lalu dan sampai awal tahun 2019 belum juga turun.
"Namun tetap saja untuk untuk harga masih normal, masih sama seperti tahun sebelumnya," imbuhnya.
Saat ini untuk lampion ukuran 25 cm, atau yang paling kecil dibanderol Rp 25 ribu.
• Imlek 2019 di Solo, 5.000 Lampion Siap Warnai Jl Sudirman hingga Pasar Gede Solo
Kemudian untuk yang paling besar ukuran 1 meter, dibanderol seharga Rp 350 ribu.
Sementara dibandingkan tahun lalu 2018, permintaan juga mengalami peningkatan sekitar 10 persen.
"Sampai dengan saat ini sudah ada 4000 lampion yang sudah diproduksi, nanti menjelang Imlek diprediksi bertambah lampion yang kami produksi," tuturnya.
Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan produksi lampion pada perayaan Imlek pada tahun lalu, sekitar 3000 lampion.
Hanif mengatakan pembelinya sudah menjadi pelanggan lama dan berasal dari luar kota seperti Bandung, Bali, dan Jakarta.
"Untuk produksi per hari optimum 200 sampai 300 lampion per hari," tutup dia. (*)
Read Again Vroh http://solo.tribunnews.com/2019/01/21/harga-bahan-baku-naik-terdampak-dollar-pedagang-lampion-di-solo-tetap-jual-pakai-harga-lamaBagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bahan Baku Naik Terdampak Dollar, Pedagang Lampion di Solo Tetap Jual Pakai Harga Lama - Tribun Solo"
Posting Komentar