Jakarta – Meskipun sempat menguat di hari terakhir tahun lalu, kinerja rupiah pada 2019 diperkirakan tetap berada pada tekanan. Hal itu dipengaruhi faktor dari internal, terutama defisit neraca transaksi berjalan (CAD) dan eksternal akibat ketidakpastian kondisi perekonomian global.
Lembaga kajian ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memperingatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada 2019 masih berada dalam tekanan pelemahan, terutama pada semester pertama.
Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam di Jakarta, belum lama ini, mengatakan, kondisi global pada 2019 masih akan diliputi ketidakpastian karena perang dagang, harga minyak yang cenderung meningkat, dan ketatnya likuiditas global.
“Sementara di sisi domestik, perekonomian nasional masih diwarnai oleh defisit transaksi berjalan. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus dalam tekanan pelemahan,” ujar Piter. CORE Indonesia memperkirakan, sepanjang 2019 nilai tukar rupiah rata-rata akan berada di kisaran 15.200 rupiah per dollar AS, lebih lemah dibandingkan asumsi kurs dalam APBN 2019 sebesar 15.000 rupiah per dollar AS.
Hal senada disampaikan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) yang memprediksi rata-rata kurs rupiah pada 2019 sebesar 15.250 rupiah per dollar AS. “Memang cukup tinggi. Faktor yang paling besar adalah melebarnya defisit neraca transaksi berjalan,” kata Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, dalam Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dikutip dari laman resmi Bank Indonesia (BI), kurs rupiah pada 31 Desember 2018 menguat menjadi 14.481 rupiah per dollar AS dari 28 Desember 2018 sebesar 14.542 rupiah per dollar AS.
mad/E-10
Read Again Vroh http://www.koran-jakarta.com/2019--rupiah-bisa-tembus-rp15-000-per-dollar-as/Bagikan Berita Ini
0 Response to "2019, Rupiah Bisa Tembus Rp15.000 per Dollar AS - Koran Jakarta"
Posting Komentar