Search

Dana Kelolaan Reksa Dana Dollar AS Akan Menyusut - Koran Jakarta

Dana kelolaan reksa dana denominasi dollar AS menurun karena mengacu pada ekspektasi harga minyak dunia.

JAKARTA - Dana kelolaan (Asset Under Management/ AUM) reksa dana berdenominasi dollar AS diperkirakan akan mengalami penyusutan pada semester pertama tahun ini. Hal ini tidak lepas dari harapan pada harga minyak dunia akan mengalami pelemahan sehingga investor kembali memburu aset berdenominasi rupiah.

Head of Investment BNI Asset Management, Susanto Chandra, mengatakan dana kelolaan reksa dana denominasi dollar AS di semester pertama tahun ini mengacu pada ekspektasi harga minyak yang diharapkan akan berlanjut pada level saat ini, maka dana kelolaan denominasi asing akan mengalami penurunan.

“Selama harga minyak ada di level bawah maka investor bisa kembali ke aset rupiah,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (9/1). Namun, lanjut dia, bila terjadi gejolak politik lagi terutama di Amerika Serikat terkait perang dagang dengan Tiongkok, kemudian pemotongan produksi minyak yang cukup signifikan dari OPEC maupun Russia, maka bisa memicu peningkatan harga minyak sehingga akan membuat aset denominasi dollar AS kembali diburu investor.

Sejauh ini, pihaknya memperkirakan untuk harga minyak bisa di level 60–70 dollar AS per barel, sehingga dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap pergerakan rupiah. Selain itu, faktor pemilu juga perlu diperhatikan sebab pelaku pasar akan melihat bagaimana kebijakan presiden terpilih. “Selama itu ke arah yang positif harusnya bisa memicu arus dana asing kembali masuk lagi ke Indonesia.

“Jadi harusnya aset rupiah bisa diburu lagi,” tukasnya. Hingga akhir November 2018, dana kelolaan reksa dana denominasi dollar AS tumbuh menjadi 1,98 miliar dollar AS. Susanto menjelaskan bahwa volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS membuat investor cenderung menyimpan investasinya dalam bentuk dollar AS.

“Karena rupiah diekspektasikan melemah maka investor lebih men-save investasinya di dollar AS. Apalagi pada November terjadi pelemahan nilai tukar rupiah yang cukup signifikan disebabkan current account deficit (CAD) yang melebar sehingga membuat lebih banyak impor daripada ekspor,” jelas dia.

Investor Beralih

Kendati demikian, kalau melihat secara outlook bahwa pertumbuhan Amerika Serikat saja tidak terlalu tinggi, maka investor akan beralih ke emerging market. Ini pun juga didukung oleh penurunan harga minyak.

“Dalam dua bulan terakhir harga minyak turun signifikan sehingga ekspektasi CAD kita akan membaik maka akan membuat nilai tukar rupiah kembali menguat,” jelasnya. Tim riset Infovesta Utama menjelaskan total dana kelolaan reksa dana berdenominasi dollar AS mengalami kenaikan 37,28 persen di akhir November 2018 menjadi 1,98 miliar dollar AS dari 1,44 miliar dollar AS di akhir Desember 2017.

Peningkatan jumlah dana kelolaan berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah unit penyertaan sebesar 47,17 persen. Reksa dana terproteksi menjadi kontributor terbesar dalam kenaikan nilai dana kelolaan di akhir November 2018 dengan total pertumbuhan sebesar 356,60 juta dollar AS atau setara 85,82 persen, bila dibandingkan dengan nilai dana kelolaan di akhir Desember 2017.

Peningkatan jumlah dana kelolaan reksa dana jenis ini ditopang oleh pertambahan jumlah unit penyertaan sebesar 87,34 persen. 

yni/AR-2

Let's block ads! (Why?)

Read Again Vroh http://www.koran-jakarta.com/dana-kelolaan-reksa-dana-dollar-as-akan-menyusut/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dana Kelolaan Reksa Dana Dollar AS Akan Menyusut - Koran Jakarta"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.